Dugaan Kinerja Buruk KSOP Palembang Disorot: Kapal Tak Layak dan BBM Ilegal Merajalela Di Sungai Musi

MEDIABBC.co.id, PALEMBANG – Sepekan terakhir, keluhan masyarakat Kota Palembang membanjiri terkait maraknya kendaraan tak layak angkut barang dari Pelabuhan Boombaru menuju Bandar SMB, serta lalu lalangnya kapal tanker bermuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal di Sungai Musi. Ironisnya, aktivitas bongkar muat BBM ilegal ini diduga berlangsung di sejumlah pelabuhan tanpa legalitas perizinan.

Menyikapi fenomena ini, Lembaga Bantuan Penyuluhan Hukum Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (LBPH KOSGORO) bersama awak media menelusuri akar permasalahan.

Hasil investigasi awal mengarah pada dugaan kurangnya fokus kinerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Palembang dalam aspek penegakan hukum. Padahal, Kementerian Perhubungan telah melimpahkan wewenang penuh kepada KSOP untuk mengawasi aktivitas di pelabuhan.

Guna mengonfirmasi temuan ini, awak media mendatangi Kantor KSOP Kelas 1 Palembang.

Sebelumnya, konfirmasi telah dilayangkan melalui pesan WhatsApp kepada Kepala Kantor KSOP, Laksamana Pertama TNI Idham Faca, ST. MM., M.Tr.Opsla. Namun, awak media hanya ditemui oleh Kepala Sub Bagian Umum dan Hubungan Masyarakat Orlina Siagian, S.E., Kepala Seksi Sertifikasi Kapal Rudolf Anthony Maail, S.T., M. MTr., dan Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan Dan Patroli Zainuddin M. Si., M. Mar. E. Mereka menyarankan agar awak media melayangkan surat resmi untuk mendapatkan jawaban resmi pula.

Tak lama setelah meninggalkan Kantor KSOP, awak media menerima panggilan telepon WhatsApp dari seseorang berinisial HS.

HS mengaku sebagai keluarga dari salah satu pejabat KSOP Palembang dan menawarkan diri untuk menunjukkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai bahan konfirmasi.

Pertanyaan besar pun muncul: siapa HS ini dan mengapa ia memiliki akses serta mampu memperlihatkan dokumen penting tersebut?

Dalam pertemuan dengan awak media, HS secara terang-terangan meminta agar aktivitas Kapal Rafa 01 tidak diberitakan. Lebih mengejutkan lagi, HS mencoba mengiming-imingi sejumlah uang kepada para awak media yang telah melakukan investigasi.

Namun, awak media bersama LBPH KOSGORO menegaskan komitmen mereka untuk tetap tegak lurus membongkar semua praktik bisnis busuk yang diduga menjadi “pundi-pundi rupiah” bagi oknum aparat berseragam***(H Rizal).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *