Intip Rancangan Seragam FORWAN dari Nina Nugroho: Tenun Baduy sebagai Simbol Kekuatan, Kesederhanaan, dan Identitas

MEDIABBC.co.id , Depok – Desainer busana ternama Indonesia, Nina Nugroho, kembali menunjukkan komitmennya terhadap dunia jurnalisme hiburan dengan merancang seragam resmi bagi para pengurus Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia periode 2026–2029. Ini merupakan kali kedua Nina dipercaya menangani seragam FORWAN, namun kali ini hadir dengan sentuhan yang lebih filosofis—penggabungan desain modern dengan nuansa tenun tradisional Baduy.

Berbicara kepada awak media di butiknya yang berlokasi di Transmart Cibubur, Harjamukti, Depok, Nina menyatakan bahwa keterlibatannya bukan sekadar profesional, melainkan bentuk kedekatan emosional dengan FORWAN, yang turut membesarkan namanya di industri mode tanah air.

“Sebagai pengurus FORWAN, ini adalah kewajiban moral saya. FORWAN bukan lagi organisasi kecil – ia kini menjadi kekuatan besar di dunia jurnalisme hiburan. Penampilan para pengurusnya harus mencerminkan profesionalisme dan karakter,” ujar Nina antusias.

 

Seragam baru ini tetap mempertahankan warna ikonik hitam dan merah, namun diperkaya dengan aksen tenun Baduy. Menurut Nina, tenun tersebut dipilih karena memiliki filosofi yang sejalan dengan nilai-nilai FORWAN: kesederhanaan, keberanian, kesetiaan, dan keseimbangan.

“Tenun Baduy mencerminkan harmoni antara manusia dan alam, juga nilai-nilai luhur seperti disiplin dan ketaatan terhadap adat. Ini selaras dengan semangat FORWAN yang menjunjung kerja kolektif, komitmen, dan semangat berkarya meski dengan segala keterbatasan,” jelas Nina.

 

Nina juga mengaku bangga atas capaian FORWAN selama ini, seperti menghadirkan dua tokoh legendaris Titiek Puspa dan Niniek L. Karim dalam diskusi publik di dua tempat berbeda, serta menyelenggarakan Anugerah Kartini Musik dan Film 2025 dengan anggaran terbatas namun hasil yang membanggakan.

“Menghadirkan dua tokoh senior di dua lokasi berbeda, serta menggelar acara sebesar Anugerah Kartini dengan biaya minimalis, itu bukan hal mudah. Tapi FORWAN membuktikan bisa! Itu membuat saya makin bangga,” ungkapnya.

Bagi Nina, seragam bukan sekadar busana, melainkan simbol citra organisasi.

“Seragam mencerminkan identitas dan komitmen. FORWAN kini organisasi besar dengan tanggung jawab besar pula. Seragam ini menjadi cerminan bahwa setiap pengurus siap menjaga martabat dan semangat organisasi,” tambahnya.

 

Dengan memasukkan unsur tenun Baduy sebagai elemen utama, Nina ingin menyampaikan pesan bahwa FORWAN tidak hanya sebagai organisasi jurnalis hiburan, melainkan juga penjaga nilai budaya, identitas, dan moral kolektif.

Menutup pernyataannya, Nina mengaku bersyukur menjadi bagian dari keluarga besar FORWAN.

“Saya dan FORWAN tumbuh bersama. Hubungan ini bukan transaksional, tapi emosional. Saat diminta menjadi Dewan Kehormatan, saya menerimanya dengan tulus. Seragam ini adalah bentuk cinta saya untuk FORWAN—semoga menjadi simbol semangat baru yang lebih solid, bersahaja, dan penuh karya,” pungkasnya.

Dengan kolaborasi ini, FORWAN tak hanya memperkuat citra sebagai organisasi jurnalis hiburan paling aktif dan inovatif, tetapi juga menegaskan kelasnya dalam menjunjung estetika, budaya, dan profesionalisme.
(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *