MEDIABBC.co.id -Palembang – Dugaan penyalahgunaan jabatan dan wewenang oleh oknum Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Palembang mencuat kembali. Oknum berinisial I ini dituding terlibat dalam praktik mafia Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada seleksi tahun 2019.
Menurut keterangan Supriyadi, Ketua Umum POBRAN (Prabowo Gibran), dugaan ini berawal dari kerja sama antara Sekdis Dukcapil, suaminya yang saat itu menjabat Kepala PMD, serta anaknya yang juga seorang PNS. Mereka diduga bekerja sama dengan oknum di Kementerian Dalam Negeri untuk meloloskan sejumlah calon peserta CPNS 2019 dengan imbalan mencapai ratusan juta rupiah.
“Kasus ini terungkap karena adanya ketidakcocokan dalam kesepakatan dan dugaan ingkar janji di antara para pihak,” ujar Supriyadi dalam konferensi pers di Palembang.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Dukcapil Kota Palembang membantah tuduhan tersebut. Ia menyatakan tidak pernah merugikan orang lain dan tidak menggunakan jabatannya untuk praktik KKN.
Namun, Supriyadi menilai pernyataan tersebut tidak relevan. “Ketika dia menerima uang imbalan hingga ratusan juta, itu jelas merupakan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Pihak yang dirugikan adalah para pelamar yang mendaftar dan tidak lolos secara murni pada tahun itu,” tegasnya.
Terkait kasus ini, Supriyadi berencana menggelar aksi di kantor Wali Kota Palembang. Tujuannya adalah mendesak pencopotan Sekretaris Dukcapil karena dinilai telah mencoreng nama baik kota Palembang. Selain itu, POBRAN akan melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.
(Jack)
Volatility is key when analyzing slots – higher isn’t always better! Seeing platforms like big bunny download cater to the Philippine market with localized payment options like GCash is smart. Accessibility matters as much as RTP! 🤔