MEDIABBC.co.id,PALEMBANG – Lembaga Bantuan Hukum Harimau Sumatra Bersatu (LBH HSB) mendorong kepolisian menindaklanjuti laporan dugaan pengeroyokan terhadap klien mereka, Muhammad Rocky, yang diduga terjadi di area hiburan malam Gold Dragon, Palembang beberapa waktu lalu.
Dalam konferensi pers yang digelar di Cafe Bucin pada, Selasa malam (23/09/2025), LBH HSB juga menyoroti pentingnya penegakan hukum yang setara dan tidak diskriminatif.
Kuasa hukum LBH HSB, Ricky MZ, SH., CPL, menyebut kasus bermula dari adu mulut antara Rocky dan sejumlah orang berinisial F , M , serta beberapa individu lain, yang terjadi di dalam area tempat hiburan tersebut. Ketegangan disebut berlanjut ke luar ruangan dan memuncak di area parkir.
“Klien kami dirangkul dan dibawa keluar, lalu di halaman parkir, ia diduga dikeroyok oleh sekitar delapan hingga sepuluh orang. Bahkan ada upaya penyerangan dengan senjata tajam oleh seseorang yang dikenal dengan nama Comot,” ujar Ricky kepada wartawan.
Menurutnya, insiden itu terekam dalam CCTV dan telah diserahkan ke pihak kepolisian, bersama bukti visum dan keterangan sejumlah saksi.
Ricky menyebut laporan resmi telah diterima SPKT Polrestabes Palembang pada 20 September 2025, dan saat ini kasus tersebut telah naik ke tahap penyelidikan.
“Kami menghargai proses hukum yang berjalan, tapi kami juga menuntut kesetaraan. Bila klien kami pernah dilaporkan dan ditindaklanjuti dengan cepat, maka laporan kami pun harus diproses dengan kecepatan dan keseriusan yang sama,” kata Ricky.
LBH HSB memberi waktu 1×24 jam agar kelima terlapor diperiksa. Bila tidak, pihaknya menyatakan akan mengambil langkah hukum lanjutan, termasuk kemungkinan melaporkan ke Mabes Polri.
Di kesempatan yang sama, LBH HSB juga mengungkap adanya laporan hukum lain yang dilayangkan klien mereka, Deo Aditya, terkait dugaan pengancaman menggunakan senjata tajam.
Peristiwa itu disebut terjadi pada hari yang sama, sekitar pukul 02.00 WIB, di kawasan trotoar. Pihak pelapor menuduh seseorang bernama Yakub melakukan ancaman sambil membawa senjata tajam. Barang bukti berupa sebilah pisau telah diserahkan ke pihak kepolisian.
“Kami berharap semua laporan diproses secara profesional dan terbuka. Hukum tidak boleh menjadi alat untuk kepentingan satu pihak saja. Prinsip kami tegas: hukum harus adil dan tidak tebang pilih,” tegas Ricky.(H Rizal).