MEDIABBC.co.id ,Bekasi – Aktris dan penyanyi Tami Irelly dipercaya menjadi juri dalam ajang open casting besar-besaran yang digelar oleh rumah produksi Dynamic Story Pictures (DSP). Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, 6–7 September 2025, di Mal Ciputra, Cibubur, Bekasi, Jawa Barat. Audisi ini dilakukan untuk dua film terbaru berjudul The Origin: Jailangkong (genre horor) dan Tangisan Dalam Pelukan (genre drama), yang mencari talenta dari usia 5 hingga 40 tahun.
Tamee Irelly, yang sebelumnya dikenal dengan nama Tami Irelly, mengaku antusias menjalani perannya sebagai juri. Bersama juri lain seperti Kicky Herlambang dan Vanny Meisella, ia mencari aktor dan aktris pendatang baru yang siap bersinar di dunia perfilman Indonesia.
“Aku dua hari ini jadi juri untuk produksi film terbaru dari DSP. Kebetulan aku juga baru selesai syuting film Amulet produksi mereka,” ujar Tamee saat ditemui media, Minggu (7/9/2025).
Tamee mengatakan bahwa keterlibatannya sebagai juri bukan sekadar menilai, melainkan juga sebagai bentuk nostalgia terhadap perjalanan kariernya.
“Aku mulai karier dari ikut audisi dan casting. Dari nyanyi, iklan, sinetron, sampai akhirnya main film. Jadi aku merasa kayak napak tilas lagi aja,” jelas wanita berusia 26 tahun itu.
Tips Akting dari Juri: Fokus dan Improvisasi
Tami tidak hanya menilai penampilan peserta, tetapi juga membagikan tips penting dalam dunia akting.
“Yang terpenting itu penghayatan dan artikulasi. Fokuslah pada peran yang kamu mainkan. Jangan mempelajari peran lain, cukup peranmu sendiri,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa dalam proses casting, peserta tidak perlu terpaku pada dialog tertulis.
“Kalau lupa dialog, nggak masalah. Nggak harus sama persis atau dibaca dari teks. Yang penting improvisasi masih dalam ruang lingkup karakter dan situasi yang diberikan,” lanjut Tamee.
Ia mengaku kecewa jika masih ada peserta yang tidak hafal dialog bahkan membawa contekan.
“Ada anak-anak yang masih bawa contekan, itu nggak aku toleransi. Walaupun aktingnya bagus, kalau nggak siap, tetap aku coret. Karena di sini kita mencari bakat, bukan sekadar penampilan,” jelasnya.
Penilaian Juri dan Kategori Peserta
Open casting ini dibagi ke dalam tiga kategori: anak-anak, remaja, dan dewasa. Masing-masing kategori mendapatkan naskah dialog yang berbeda, dan para peserta dinilai berdasarkan kemampuan mereka dalam menghayati peran.
“Setiap kategori dapat dialog berbeda. Kami nggak menilai sekadar hafalan. Kalau hanya baca, semua juga bisa. Tapi bagaimana mereka menghidupkan karakter itu yang kami nilai,” jelasnya.
Tami menyebutkan, meskipun juri memberikan rekomendasi (off-scene), keputusan akhir tetap ada di pihak rumah produksi.
“Kami sebagai juri memberikan catatan siapa saja yang layak, tapi kalau PH hanya butuh satu orang, ya berarti satu. Kami hanya memberi masukan,” ujarnya.
Pesan untuk Peserta
Tami memberikan pesan penting bagi semua peserta casting.
“Kesempatan ini nggak datang dua kali. Jadi kalau mau totalitas, ya total aja. Mau jadi peran gila, ya gila sekalian. Mau nangis, nangis aja. Teriak-teriak pun nggak masalah. Ini waktunya kalian menunjukkan semuanya, karena sedikit saja itu sangat berharga.”
(Kelana003)