L

Tak terima Pasir Panjang diberitakan, oknum wartawan tawarkan uang 

MEDIABBC.co.id -Bangka Barat- Diduga tak senang Kawasan Pasir Panjang, Desa Ketap diberitakan karena ramainya aktivitas ratusan Ponton ilegal disana, La ara, salah seorang pimpinan media menawarkan uang sejumlah Rp 200-300 agara keberadaan ponton disana tak lagi diberitakan.

Kejadian ini terjadi pada Senen Sore (07/07/2025). La ara saat menghubungi redaksi mediabbc.co.id beralasan, jika semenjak diberitakan banyak ponton yang memilih keluar dari kawasan tersebut.

La ara juga menawarkan diri untuk menjadi mediator dan berjanji akan memberikan uang senilai Rp 200-300 ribu agar redaksi mediabbc.co.id tidak lagi menulis berita tentang keberadaan ponton disana yang tentu saja ditolak mentah-mentah oleh redaksi mediabbc.co.id.

 

“Basing la, lau kamu naikin, cuma kamu pikir biar 200, atau 300..klau bisa dapat kan duit, mendingan manfaatkan,” tawar La ara.

La ara juga beralasan jika pemberitaan yang di tulis redaksi mediabbc.co.id tidak sesuai karena kawasan pasir panjang tidak masuk kawasan wisata. Maka itu menurutnya sah sah saja jika disana ada ponton yang melakukan penambangan, namun La a ara tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan akibat penambangan ilegal tersebut.

“Lagian berita kamu juga dak sesuai jg…, orang kerja di pasir panjang.., berita e kerja di jerangkat, dan ganggu wisata.., di pasir panjang mana ada wisata,”tambahnya.

Sementara info terbaru dari salah seorang narasumber tertutup mengatakan jika Pihak Polres Babar sudah memerintahkan agar penambangan disana dihentikan, namun para oknun warga masih ngotot agar aktivitas ilegal tersebut tetap bisa berlangsung.

“Informasi sudah disuruh tutup sama Kasatpolair Polres Bangka Barat, tapi mereka masih ngotot mau jalan, rencana bahkan mereka mau menghadap Kasatpolair besok,” ungkapnya.

Terkait kebenaran informasi tersebut, Pihak Polair Polres Babar belum memberikan jawaban.

Ditengah gencarnya upaya Pihak Polres Bangka Barat dari pemberitaan yang menyerang harkat dan martabat Satpolair Polres Bangka Barat, yang mana disebut pihak Satpolair menerima upeti dari tambang ilegal diteluk Inggris, kini muncul tantangan baru dari kawasan Pasir Panjang. Dugaan adanya oknum wartawan yang berusaha melindungi aktivitas ilegal disana mulai nampak kepermukaan.

 

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *