MEDIABBC.co.id, PALEMBANG–
Sosok aktivis rakyat yang juga dikenal sebagai Rajo Sriwijaya, Yan Hariranto,S.Pd., S.H., M.Si. atau akrab disapa Yan Coga, kembali menorehkan sejarah pribadi dalam perjalanan panjang pengabdiannya kepada masyarakat. Pada Sabtu (20/9), ia resmi dilantik dalam Yudisium XIX Program Magister Ilmu Pemerintahan Pascasarjana Universitas Tamansiswa Palembang, yang berlangsung di The Zuri Hotel, Palembang.Sabtu,(20/09/2025).
Saat ditemui awak media usai Yudisium, Yan Coga menegaskan bahwa gelar akademik bukanlah sekadar lambang prestasi, melainkan amanah moral untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
“Kesucian hati yang kita jaga akan melahirkan ketertiban dalam kehidupan. Ilmu pemerintahan ini harus menjadi senjata perjuangan, bukan kebanggaan kosong,” tegas Yan di hadapan para peserta yudisium.
Sebagai Ketua koalisi Aktivis Rakyat Bawah, Yan Coga selama ini dikenal konsisten bersuara lantang untuk keadilan sosial dan pembelaan terhadap masyarakat kecil. Gelar Magister Ilmu Pemerintahan yang kini disandangnya, menurutnya, akan menjadi tambahan energi baru untuk memperkuat langkah di jalur advokasi, politik rakyat, dan kepemimpinan sosial.
Ia juga menyoroti relevansi tema yudisium, “Suci Tata Ngesti Tunggal,” sebagai filosofi kepemimpinan yang mendalam di tengah realitas bangsa yang tengah diuji.
“Kesucian hati harus jadi pondasi dalam memimpin. Tanpa itu, mustahil tercipta kehidupan yang tertib, damai, dan bersatu,” ujarnya.
Yan menegaskan bahwa pendidikan tinggi yang ia raih tidak akan mengubah komitmennya sedikit pun. Sebaliknya, ia bertekad menggunakan ilmu tersebut untuk lebih tajam dan terstruktur dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat bawah.
“Bagi saya, rakyat adalah guru sejati. Gelar ini bukan akhir, tapi awal dari perjuangan yang lebih berat. Saya ingin ilmu ini bermanfaat nyata untuk mereka yang sering tak didengar,” tegasnya.
Di tengah krisis kepercayaan terhadap elit, Yan Coga tampil sebagai simbol perlawanan dari bawah. Pendidikan formalnya kini melengkapi perjalanan panjang sebagai aktivis yang lahir dari rahim rakyat.
Dengan gelar barunya, ia bertekad tetap berada di barisan terdepan: membela yang lemah, menyuarakan yang bisu, dan memperjuangkan keadilan bagi semua.(H Rizal).