“Orangtua” Aktivis Sumsel, Suparman . Romans Tegaskan Komitmen Membela Rakyat

MEDIABBC.co.id, PALEMBANG – 

Nama Suparman Romans bukanlah sosok asing di kalangan aktivis Sumatera Selatan. Dengan rekam jejak panjang dalam dunia sosial dan politik, ia dikenal luas sebagai “orangtua” para aktivis—bukan hanya karena usia, tetapi karena dedikasinya yang konsisten dalam membela masyarakat kecil dan memelopori perubahan kebijakan.

Karier Suparman melintasi berbagai era penting di Indonesia, termasuk masa reformasi. Ia pernah menduduki sejumlah posisi strategis, mulai dari Sekretaris DPD Golkar Palembang, Sekretaris KNPI Sumsel (1997–2000), Ketua DPP Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Sumsel (2002–2010), anggota DPRD Kota Palembang, hingga Sekretaris Partai NasDem Sumsel. Di luar politik, ia juga pernah menjabat Ketua Dewan Kesenian Palembang 2011 -2014 serta memimpin media lokal Berita Kota, memperkuat peranannya sebagai penyambung suara rakyat.

Kini, ia menjabat sebagai Ketua DPW Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) Sumsel dan Wakil Ketua DPW Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) Sumsel. Di posisi ini, Suparman tetap aktif memimpin aksi-aksi sosial dan mengadvokasi hak-hak kelompok marginal.

Salah satu perjuangan terbarunya adalah membela 800 siswa di Palembang yang gagal diterima dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025. Menurut Suparman, banyak dari siswa tersebut terhambat bukan karena prestasi, melainkan sistem seleksi yang dinilainya tidak adil dan perlu evaluasi menyeluruh.

“Pendidikan adalah hak dasar. Negara tidak boleh gagal memenuhi hak anak-anak ini hanya karena sistem yang kaku. Pemerintah daerah harus hadir dengan solusi, bukan alasan,” tegas Suparman dalam pernyataannya, Minggu (10/8).

Ia mendorong agar pemerintah membuka jalur alternatif penerimaan siswa baru, menambah kuota sekolah negeri, atau memfasilitasi integrasi ke sekolah swasta dengan subsidi khusus. Langkah ini dianggap penting agar tidak ada anak yang tertinggal dalam mendapatkan pendidikan yang layak.

Di luar ranah advokasi sosial dan politik, Suparman juga dikenal sebagai tokoh olahraga. Ia pernah menjabat sebagai Ketua KONI Palembang dan kini membina sejumlah cabang olahraga seperti dancesport, floorball, dan karate. Baginya, olahraga adalah instrumen penting dalam membentuk karakter dan mental generasi muda.

Aktif pula di sektor hukum dan lingkungan, Suparman pernah menjadi Direktur LSM Masyarakat Peduli Hukum serta Ketua Forum Komunikasi Pusri Lingkungan (FKPL). Aktivitasnya yang lintas sektor mencerminkan komitmennya dalam memperjuangkan keadilan sosial dari berbagai sisi kehidupan masyarakat.

Dengan semangat yang tak pernah surut, Suparman Romans terus berdiri sebagai simbol perlawanan dan harapan bagi rakyat kecil. Dari jalanan hingga ruang sidang, dari gelanggang olahraga hingga meja advokasi, ia tetap teguh menjalankan panggilan hidupnya: membela mereka yang kerap tak terdengar.(H Rizal).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *