MEDIABBC.co.id, PALEMBANG –
Di tengah gemuruh informasi dan hiruk-pikuk pencapaian dunia modern, secercah cahaya kebaikan kembali ditampilkan dalam Malam Penganugerahan Profesor Mahyudin Awards (PMA) 2025, yang berlangsung khidmat di Ballroom Hotel The Zuri Palembang, Minggu malam (14/9/2025).
Mengusung tema “Kebenaran, Kebaikan, Keadilan”, penghargaan yang kini memasuki tahun kedua ini menjadi ruang apresiasi bagi individu-individu yang menebar kebaikan tanpa pamrih, sekaligus menjadi pengingat bahwa integritas dan kemanusiaan adalah nilai yang tetap relevan sepanjang zaman.
Ketua Profesor Mahyudin Institute, Yudha Pratomo Mahyudin, M.Sc., Ph.D, menjelaskan bahwa penghargaan ini dilahirkan bukan semata sebagai bentuk apresiasi publik, namun juga sebagai sarana melanjutkan warisan nilai luhur dari almarhum Prof. dr. H. Mahyuddin Ns., SpOG, seorang tokoh akademisi dan humanis asal Sumatera Selatan.
“Kami membuat awards ini untuk mengenang almarhum ayah kami yang wafat pada 8 April 2021. Tahun ini bertepatan dengan haul ke-4 sekaligus hari lahirnya yang ke-78. Nilai-nilai seperti kebenaran, kebaikan, dan keadilan yang beliau tanamkan ingin kami sebarkan kepada masyarakat,” ujar Yudha.
Berbeda dari penghargaan prestasi pada umumnya, PMA 2025 menyoroti “orang-orang baik” dari berbagai latar belakang, yang telah memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan sekitarnya, meskipun kerap luput dari sorotan media dan publik.
Yudha menegaskan bahwa proses pemilihan penerima penghargaan dilakukan secara ketat, independen, dan tanpa intervensi. Tim seleksi yang terdiri dari kalangan akademisi menilai kandidat berdasarkan rekam jejak publik, media sosial, hingga pengaruh mereka di komunitas.
“Tidak ada titipan dalam penghargaan ini. Mereka yang terpilih adalah sosok-sosok yang secara konsisten menebar kebaikan dan menjaga integritas, terutama di Sumatera Selatan,” tegasnya.
Tahun ini, PMA 2025 menganugerahkan penghargaan kepada sembilan tokoh lintas bidang yang telah menghidupkan nilai-nilai kebaikan, kebenaran, dan keadilan di masyarakat:
-Prof. dr. Ali Ghanie, Sp.PD.KKP., FINASIM (Tenaga Kesehatan)
-Samsuryadi, S.Si., M.Kom., Ph.D (Dosen)
-Joni Awaludin, S.E., M.T., M.A (ASN Pemerintah)-
-Iswan Djati Kusuma, S.Pd., M.Si (Guru)
-Ardianayah (Pengusaha UMKM)
-Drs. H. Maspril Aries (Wartawan)
-Agus Mulyono (Relawan Sosial)
-Hj. Zuawairiyah Tholib (Ustadz/Ustadzah)
-Kgs. Abdul Wahab / Wak Pet (Seniman)
Mereka datang dari berbagai profesi, namun memiliki satu benang merah: konsistensi dalam memberi tanpa mengharap kembali.
Di tengah dunia yang kerap didominasi berita negatif dan tokoh-tokoh kontroversial, PMA hadir sebagai penyejuk jiwa dan harapan, bahwa orang-orang baik masih ada, dan layak dihargai.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa kebaikan itu tidak mati. Justru di tengah keterbatasan dan tantangan, masih banyak sosok yang memilih jalan benar. Harapan kami, penghargaan ini bisa menjadi pemantik agar lebih banyak lagi orang tergerak untuk berbuat baik,” tutup Yudha. (H Rizal).